Hujan Desember Kelabu
my old draft, is ready to publish Hujan Desember Kelabu Aku termenung memandangi awan dari balik kaca jendela kamarku. Luka itu masih membekas menancapkan sayatan yang masih wangi tercium di dalam jantungku. Kamar ini merasakan kehilangan akan kepergiannya. Yang begitu mendadak. Dulu, selalu saja dipenuhi dengan canda dan tawa. Kini, hanya segaris kisah bersejarah yang ketika dikenang membekaskan perih. Tanganku mulai menari-nari diatas tuts-tuts piano. “ ’Cause it rains in your bedroom, everything is wrong. It rains when you here and it rains when you’re gone. ‘cause I was there when you said ‘Forever and Always ” lagu yang dipopulerkan oleh Taylor Swift itu begitu khas mengisahkan kepergiannya. Kehilanganku atas dirinya yang selalu berjanji akan ada disini. Tetap disini. Pikiran ini berloncatan kembali, ke waktu dimana semuanya terjadi begitu saja. Dan otakku mulai memainkan cerita-cerita yang takan mungkin...