Three-in-One Project: BOHONG
Apa yang pertama kali terlintas di kepalamu saat mendengar
soal kebohongan?
Kebohongan kerap membawa efek yang berbeda bagi manusia. Ada
yang terlanjur menikmatinya dan terus bersandiwara sepanjang hidup. Ada yang
merasakan duka, amarah, dan teraniaya karenanya. Dan ada pula yang terpaksa
menyaksikan kebohongan tanpa dapat berbuat apa-apa.
“Jangan suka bawa-bawa petunjuk Tuhan. Tuhan ngasih
jalan, tapi itu pilihan kamu buat milih jalan itu atau ninggalin jalan itu.
Cuma pengecut yang nyerah sebelum mulai perang.”
-Kamu Boleh Panggil Aku Pembohong-
Tiga penulis diberikan kesempatan merangkai kisah dengan
satu tema: BOHONG!
Tanpa ikatan, tanpa alur yang sama, tanpa karakter yang
sama. Hanya soal kebohongan.
Mereka menerjemahkannya melalui tiga sudut pandang:
seseorang yang berbohong,
seseorang yang dibohongi, dan
seseorang yang menyaksikan kebohongan.
Lalu, terjalinlah sebuah benang merah.
Dan setelah kebohongan demi kebohongan yang telah ia lakukan, setelah
menghilangkan sinar mentari dalam hidupku, hari ini ia membuangku.
-Ketika Dia Berbohong-
Bagaimana pun, hanya ada satu hal yang pasti dari
kebohongan, suram. Selihai apa pun seseorang berbohong, semenderita apa pun ia
dibohongi, sebisu apa pun ia menyikapi kebohongan, bohong hanya membawa
kesuraman dalam hidup. Sulit mencapai akhir kisah yang bahagia.
Tak
lagi kudengar riuhnya tawa. Kata-kata yang menyenangkan telinga pun tak
terdengar lagi. Aku merindukannya kembali.
-Diam-
Penasaran dengan hasil Three-in-One Project pertama kami?
Nantikan postingan kami berikutnya. Salam hangat selalu!
Comments
Post a Comment