Posts

Showing posts from May 2, 2016

Tanpa Purnama

Purnamaku berlarut Menguap kemudian turun hujan Rinduku bersedu Katanya ingin berjumpa dengan Cinta Waktu selalu melompat Kadangkala berlarian Aku tak lagi punya daya Untuk sekedar menghitungnya Banyak cangkir kopi yang tandas di lidah Tapi tak ada yang sepahit kehilangan Tak ada yang serumit merelakan Dan gula tak membuatnya lebih manis dari kenangan Aku mau berlari Mengelilingi bima sakti Demi menemukan Cinta yang hilang Yang dulu aku tinggalkan Embun selalu meregang nyawa Diujung ranting, ketika fajar Aku adalah embun itu, Cinta Mati, sebelum senja... Boleh kau benci aku Dengan segenap inginmu memilikiku Dan rindu yang mulai melayu Atas semua keputusanku Tapi aku bisa menebusnya Tidak lagi dengan hitungan purnama Tetapi dengan sisa hidup yang kita punya Sampai nama jadi hiasan nisan Yang terakhir bagiku, Cinta Untukmu, kujanjikan pula yang terakhir Tak lagi perlu kejar-kejaran Hanya tinggal menetap saja... Aku, dan kamu, Tanpa purnama