Posts

Showing posts from September 30, 2014

The Notes of Dylan (Chapter 2 ; Liva, Chapter 3; epilog)

Liva Lima   bulan lebih gue hidup dengan Liva. Dia masuk ke hidup gue tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hidup gue berubah total, segalanya menjadi tentang ‘Liva, Liva, Liva’. Dia nggak cuma mengubah persepsi gue mengenai arti sebuah pelukan dan berceramah panjang lebar mengenai bahayanya merokok dan pergaulan bebas tapi dia merubah segalanya. Dia selalu memberikan alasan yang jelas dan konkrit. Jenis alasan yang bisa langsung masuk ke otak gue dan gue terima dengan baik. Dia nggak pernah memaksa gue. Tapi setiap kali dia mengungkapkan sesuatu, kata-kata itu selalu saja berhasil menjadi doktrin di kehidupan gue besoknya. Dia berpotensi jadi ahli hipnotis termahsyur di dunia. Dia menunjukan gue tentang dunia. Dia membuat gue menyadari kalau selama ini gue nggak mengenal tuhan gue. Bahkan dia menjelaskan kalau cafein cuma membuat gue menunda tidur padahal tidur adalah kenikmatan dan kebutuhan yang nggak seharusnya ditunda. Dia seharusnya hadir dihidup gue dari dulu. Seharus

The Notes of Dylan (Chapter 1; prolog)

    Untuk pak awe, Tugasnya udah saya kumpulin ya pak   Prolog Suatu hari, aku fikir Ketika aku melihatmu pergi, aku tak akan melihatmu kembali. Suasana di Audiotarium kali ini sama dengan pertunjukan-pertunjukan sebelumnya. Setumpuk penonton terus-menerus meneriaki nama gue tanpa suatu alasan jelas. Gue heran, apa mereka nggak takut pita suara mereka putus? Sejujurnya, suara teriakan itu cuma angin lalu buat gue. Gue disini untuk sebuah alasan jelas yang klasik; profesionalitas dan uang. Gue sendiri nggak pernah merasa punya sesuatu yang precious . Kenyataan bahwa wajah gue cuma wajah oriental asli produk Indonesia nggak pernah membuat gue merasa istimewa. Gue nggak seganteng cowok-cowok Indo beralis tebel yang fans nya sanggup bikin negara sendiri. At least , gue cuma seorang cowok dengan level kegantengan middle yang punya peruntungan baik. Betapa heraannya gue ketika tawaran job dateng terus-terusan dan gue terpaksa mencari seorang manager