Posts

Showing posts from February 5, 2017

Kita Retak

desvahherzani.blogspot.com adrilubis.blogspot.co.id Tidak ingin meregang harap, Pada kamu, dengan sia-sia, Seperti aku tidak lagi punya harga, Hanya bisa memaksamu untuk tinggal, “Tolong, sedikit lebih lama!” Orang-orang sibuk bertanya tentang bahagia. Sedang aku sibuk berunding, berunding dengan rasa yang selalu hangus dada. kamu penyebabnya, tidak ada selainnya. Aku tinggal lebih cepat, karena lebih lama akan jauh meluka-kan Perdebatan itu bisa dibawa angin, kemudian mengudara, Tetapi kenangan, tidak bisa seenaknya angkat kaki, Lalu kamu tidak tinggal, melainkan meninggalkan, Beri tahu, harus kemana lagi aku melarikan diri? aku meninggalkan jejak, agar tau jalan pulang. menuju kamu yang membayang didalam mimpi tidur malam. selalu tiap malam. jika "batas" hanya setinggi pagar rumah atau kandang ayam, aku pasti melanggarnya. tapi ini jauh lebih besar lalu menebal tak terhingga. tunggu saja.. jangan berjalan sedikitpun.. aku pasti pul

Tawa, Lensa, dan Secangkir Kopi

The 1st winner of writing competition Bekasi, 2015 Suatu hari, gadis itu tidak sengaja berkenalan dengan seorang pecandu kopi. Pecandu kopi, mengenalkan si gadis dengan sahabatnya, si penggila fotografi. Maka cerita ini tentang mereka, dan aku, sang takdir, sebagai saksinya. Kukenalkan pada kalian... Jelita, si gadis cantik yang tidak beruntung. Mandala, seorang pecandu kopi yang salah langkah. Dan Raga, si penggila fotografi yang hilang arah. Lihatlah Mandala! semua detail di dirinya sempurna. Tidak ada celahnya, apalagi salahnya. Hai kamu, AWAS JATUH CINTA! Tetapi Mandala tidak peduli. Hatinya dikunci seribu gembok. Kemudian, mendadak seribu gembok itu membuka dengan sendirinya dan jatuh ke jalanan. Sewaktu dia berkenalan dengan gadis berdagu runcing yang dia kenal dengan nama Jelita. Jelita, siapa pula yang sanggup jalan dan melewatinya begitu saja. Dia punya segalanya. Tetapi dia lebih suka jadi pasif. Masa bodo dengan ora