Jangan Dibaca!
Disini,   Di kota yang semerawut dan penuh sesak   Mimpi berhenti   Dua puluh empat per tujuh   Sekedar nasi dan kredibilitas tinggi   Lampu-lampu jalan yang redup   Angan-angan yang sekedar bualan   Realita tidak pernah memberi kesempatan   Tapi aku termenung di batas senja   Berpangku dagu   Ah, tetap saja aku sayang kamu...