Pidato orang sekarat

Untuk kamu yang ingin menyerah
Itu saja...



TIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTT........

...........

Mati

..........

Tap...tap...tap...
Kudengar langkah kaki

..........

Tik...tik...tik...
Kudengar suara hujan menampar jendela

..........

Biiiiiiiiiiiiiipppppppppppp
Tetapi kegaguan yang kurasa
Melumpuhkan bibir ini.

..........

Ini dia, 
Jawaban dari pertanyaan "mengapa"

..........

Aku berhenti
Karena aku merasa sendiri
Karena aku merasa tidak digubris
Bahkan oleh kaktus-kaktus berduri

Aku hanya ingin pergi minum kopi
Bukan berlutut disini dan menangis
Aku hanya ingin duduk dan tertawa
Bukan menyeret langkah sambil sekarat

..........

Glek...glek...
Kudengar suara air mengaliri tenggorokan

..........

Bisa tidak sih aku jadi remaja normal?
Jalan ke mall dan beli starbuck
Bisa tidak sih aku jadi abg biasa?
Dandan ke sekolah supaya dapat pacar

Bukan tersesat di belantara yang gelap!
Kucari lentera, tetapi mataku tak melihat
Ku berjalan, tetapi kakiku berdarah
Ku terdiam, tetapi tubuhku kedinginan

Tuhan, kau sedang dimana?
Sudahkan kau temukan aku yang kesusahan di tempat gelap ini?
Tuhan, kau sedang dimana?
Akankah di dedepan kutemukan bahagia?

..........

Ssss... Sssssshhh!
Kudengar suara orang berbisik
Kemudian dibuat sunyi

..........

Kubuat lompatan
Karena mimpiku terlalu jauh kubuang
Maka aku harus bekerja lebih keras
Walaupun kusama dengan mereka

Aku tak ingin jadi tidak waras besok
Maka kemarin, aku melompat sangat tinggi
Tetapi aku malah jadi tidak waras hari ini
Gila dengan ambisi sendiri

Bagaimana jika aku ingin mati?
Karena malas berjalan lagi
Atau, bagaimana jika aku melarikan diri
Dan kembali berantakan lagi

..........

Kretaak....
Kuangkat kelopak mataku.
Yang kulihat, adalah porselen pecah yang baru jatuh dari meja.
Beruraian seribu keping.
Basah dengan sisa teh yang berurai kemana-mana.

..........

Aku ingin resign dari dunia
Aku ingin hidup di alam yang lain
Aku ingin ucapkan selamat tinggal pada bumi
Dan ucapkan "Hallo" pada bidadari bersayap

Aku ingin usaikan berjuang demi hidup
Aku ingin akhiri menangis karena tak sanggup
Aku ingin bertemu tuhan
Aku rindu pada tuhan.....

..........

Dag...dig...dug...
Kudengar suara jantung ini berdegup
Berkejaran dengan waktu
Dan mataku menerawang
Pada goresan dilantai yang dibuat oleh porselen pecah

Kulihat keluar jendela,
Matahari siang memancar terlalu terang
Dan panas diluar yang siap memanggang
Pada pepohonan sedih yang memohon hujan

Dag...dig...dug...
Kudengar suara jantung ini berdegup
Berkejaran dengan waktu
Aku masih hidup
Wahai sang waktu dan ibu bumi tercinta

Dag... Dig...Dug
Aku hidup kata mesin disebelahku
Aku hidup kata selang-selang yang ditusuk ke tangan dan jantungku
Aku hidup kata wangi karbol dari lorong diluar

Tap...tap...tap...
Dan langkah-langkah kaki itu berdebum buru-buru
Membuka pintu dan menatapku dengan linangan airmata
Lalu berlari dan memelukku erat
Mengabaikan porselen pecah

Dag...dig...dug...
Kudengar suara jantung ini berdegup
Aku hidup...
Aku menghirup...
Udara... Udara... Udara....

..........

Dag... Dig... Dug...

..........

Aku hidup...

..........

Tuhan,
Hai tuhan disana!!
Kita akan bertemu lain kali

Tuhan, aku akan perjuangkan surgamu
Aku akan kejar bahagia yang kau sediakan disini
Sediakan aku tempat disisimu,
Untuk kelak,
Suatu hari nanti....

..........

Karena hari ini,
Hidupku adalah milik dunia...

Comments

Popular posts from this blog

Bertahan

Maaf

Selamanya