Lekas sembuh esok pagi:)


Untuk bunda
Sekali lagi...


Aku hanyalah bintang-bintang kecil yang kau tampung dilangitmu. Dan hanya batu karang yang lama kau rendam ditengah lautanmu. Maka apalah artinya aku tanpa langit dan lautanmu. Tanpa dirimu.

Bunda, jangan jadi lautan yang lama menderita kekeringan kemudian surut. Kita bahkan pernah jadi satu raga. Aku pernah numpang tidur didalam sana, dan aku tahu betapa kuatnya dirimu. Jangan biarkan apapun melemahkan teguhnya dirimu.

Bunda, bentangkan langitmu selamanya. Tidak perlu uji rasa sayang ini untukmu. Tidak perlu penasaran seberapa butuhnya aku terhadapmu. Tidak perlu ajarkan aku rasa kehilangan. Tidak! Tanpamu aku hanyalah seonggok raga yang tidak luput dari air mata. 

Bunda, aku merindukan tawa-tawa yang terselip diantara candamu. Dan porsi-porsi bekal yang kau siapkan setiap pagi. Dan sabtu-minggu yang kita paksakan. Bukan mata sembab yang aku jumpai setiap kali pulang sekolah. Bukan ungkapan-ungkapan parau yang menghisap harapanmu satu-persatu. Bukan keputus asaan yang meluruhkan seluruh tekad itu. Bunda, tersenyumlah lagi seperti hari kemarin. 

Bunda, semoga doa-doa yang menyelipkan namamu segera sampai. Agar sekiranya segera dikabulkan. Agar kau lekas sembuh. Agar orang-orang yang mencintaimu ini tidak perlu melihatmu menanggung derita. Agar aku tidak perlu melihatmu berjuang melawan rasa sakitmu. Agar tidak perlu ada tangis yang tumpah secara bergantian di sudut-sudut rumah setiap harinya. Agar kebahagiaan kita di hari kemarin dikembalikan. 

Karena kau adalah satu-satunya. Dan tidak terhitung berapa banyak aku meminta kepada tuhan agar membiarkan satu malaikatnya tetap berjuang disini. Denganku. Untukku. Bunda, jangan kemana-mana!

Bunda, masih banyak kisah yang harus kita jalani. Masih banyak peran yang harus kita mainkan. Masih banyak akhir yang harus kau bantu genapi. Aku takan bisa mencari letak titik jika kau tidak mau membantunya. Setidaknya biarkan semua klausa itu berubah menjadi kalimat demi kalimat. Agar kisah kita selesai dengan bahagia. Dimana tidak satu tokoh pun menghilang di tengah ceritanya.

Bunda, denganmu aku tenang. Denganmu aku bersyukur atas apa yang tidak orang lain dapatkan. Jangan sampai cinta ini jadi hal yang terpaksa aku ikhlaskan. Kita perlu saling mengenggam untuk berdiri bersama. Jangan terbang dengan angin! Menetaplah disini seperti karang yang tahan dikikis ombak bergulung. Karena kau akarnya. Tanpamu, pohon ini akan tumbang dengan sendirinya.

Jadi Bunda sayang, jangan menyerah...

Lekas sembuh esok pagi:)

Comments

Popular posts from this blog

Bertahan

Maaf

Selamanya