Ibuk

Jantungku berdegup
Tidak,
Mungkin sudah loncat-loncat
Mengintip dari balik semak-semak
Memeluk bambu runcing erat-erat

"Tanah ini akan merdeka buk,
Janji saya!"

Ibuk,
Tidak suka sama orang suka ingkar janji
Katanya,
Lebih baik mati daripada tidak menepati

Anakmu disini buk,
Memegang petuah ibuk

Ternyata bambu ini tidak mujur, Buk
Bilang adik-adik besok bambunya bawa ke dukun dulu
Serdadu canggih pakai peluru, Buk
Senggol dikit, menghadap maut

"Dorr...."

Suaranya keras, Buk
Telinga saya hampir pecah
Tapi kepala saya pecah duluan

Berbayang wajah ibuk
Bangga terhadapku
Anakmu, Buk
Yang tidak bisa tepati janji

Maaf ibuk,
Tanah ini belum bisa kumerdekakan
Mungkin besok, Buk
Kalau bisa hidup lagi.
Atau kalau ibu sudah bilang,

"Lebih baik tidak tepati janji,
Daripada anak ibuk harus mati"

Jangan disesali, Ibuk
Surga ternyata sudah merdeka
Pinjamlah dulu peluru serdadu
Bilanglah padanya,
Anakmu nanti yang ganti peluru itu
Minta tembak di kepala sampai pecah
Akhirat akan membuat ibu takjub
Sebab neraka tak lebih buruk,
Dari tanah yang belum ku merdekakan



Dari anakmu, Buk
Kabayan,
Yang sedang berbincang dengan tuhan

Comments

Popular posts from this blog

Bertahan

Maaf

Selamanya