LUKA


Aku lama tidak bertegur sapa dengannya; 
LUKA

Dulu dia lebih dekat dari bayanganku. Meraup suluruh diriku dan menyisakan sebagian kecil yang tidak ada artinya. 

Dulu kehadirannya lebih nyata dari kisah mengenai embun yang jatuh dari ujung daun. Menggerogoti separuh akalku sampai tinggal setengah warasku.

Dulu aku begitu membencinya tetapi tidak punya daya untuk berlari pergi darinya. Aku ingin menanggalkan parasit yang lebih dekat dari nadiku sendiri. Ingin kuluruhkan dia dengan kedua jariku yang tidak ada apa-apanya dibanding semua kegilaan yang telah dia rekatkan didalam jiwaku. 

Sampai seseorang membebaskan aku darinya.

Dan aku benar-benar membebaskan diri dari ketergantungan yang dia tanamkan pada setiap napas yang kuhirup.

Tetapi aku menjumpainya lagi;
LUKA

Kukatakan padanya, aku telah bebas dari setiap rantai yang pernah dia ikatkan padaku agar aku tidak kemana-mana dan tetap menderita.

Kukatakan padanya, aku telah merdeka sebab seseorang menguraikan rantai itu satu-persatu dengan segenap ketabahan dan keikhlasan dihatinya sehingga aku tidak perlu takut lagi.

Tetapi dia menyanggahku lagi;
LUKA

Dia bilang,
"Kalau dia kelak berniat meninggalkanmu, maka aku akan melangkah menujumu.
Jika dia melangkah meninggalkanmu, maka aku akan berlari kearahmu.
Dia bisa menanggalkan aku, tetapi aku tidak pernah benar-benar meninggal."

Kemudian aku sadar,
Betapa selama ini aku telah menggantungkan hidupku pada seseorang yang lain,

Yang bukan AKU

Comments

Popular posts from this blog

Bertahan

Maaf

Selamanya