Selamanya

Disudut ingatan yang paling hangat, dia akan terjebak dalam dekapanmu yang erat, tak akan pernah kemana-mana. Entah Ia ingin lari sampai ujung dunia dan kamu berniat tak ingin jumpa, selamanya rasa adalah kuasa. Hujan-hujan yang telah kita lalui bersama akan selalu tuntas dalam semalam, itu mengapa kamu menyukai intensitas dan kuantitas. Agar ingatanmu selalu ramai seperti lalu lintas. Aku adalah upaya, inti dari keresahanmu yang nyata. Kamu adalah fana, nampak dari apa yang sebenarnya tak ada. Kita adalah sebuah kesepakatan yang tercipta secara tidak sengaja.

Tak satupun hal tentangmu membuat aku lupa dan kecewa, kecuali kenyataan bahwa sebenarnya kamu masih sebatas cerita tentang yang tak bisa tumbuh. Untukmu aku hidup dan pupus. Waktu akan jadi saksi tentang segala sesuatu yang membuatmu selalu bisu dan aku pura pura tidak tahu. Kau adalah candu yang biru, yang mengajarkan aku caranya menikmati setiap puisi dalam lagu. 

Poros kita hanya aksara. Tak ada yang berdosa maupun melugu, ini adalah tentang menetap walau semuanya abu-abu. Aku tidak mencintaimu sebatas kata dan apa yang kamu minta, ini dalah sebuah keputusan. Dan entah jadi nyata, atau kita akan terbiasa untuk berpura-pura. 

Iya, selamanya.

Comments

Popular posts from this blog

Bertahan

Maaf